Kamis, 17 Februari 2011

TIP PARKIR AMAN KENDARAAN

Tips Parkir Aman

Kejadian ini sebenarnya terjadi beberapa waktu yang lalu, saya coba untuk melupakannya tetapi masih kebayang saja rasa penyesalan saya. Saya coba tulis dalam blog hidup aman ini agar mengingatkan saya dan mungkin membantu teman-teman yang lain agar tidak mengalami hal yang sama.
Akhir tahun 2010, istri saya membeli sebuah mobil yang menjadi kebanggaan kami, walaupun mobil itu statusnya masih dalam proses menjadi milik kami, karena masih harus nyicil sampe 4 tahun kedepan :)
Tetapi proses menyicil atau kredit ini memberikan keuntungan tambahan bagi kami karena pihak pemberi kredit mewajibkan kami untuk mempunyai asuransi pada mobil tersebut.
1 minggu kemudian, saya berkendara sendiri berkeliling kota. Di siang yang terik, tiba-tiba perut memanggil untuk diisi makanan, saya pun memutuskan untuk mencari warung makan di sepanjang perjalanan pulang saya. Ketika saya menemukan warung tersebut, langsung parkir di depan warung tersebut dan makan dengan lahap.
Saat sedang asyik makan terdengar bunyi krek..krek..krek.. dan alarm mobil saya berbunyi. Tahukah anda apa yang terjadi? Mobil saya, terserempet oleh bis besar sampai bumper saya penyok.
Mungkin beberapa hal berikut perlu anda perhatikan sebelum parkir :
  1. Untuk alarm, pastikan selalu on, sehingga apablia terjadi sesuatu dengan mobil kita, alarm dapat memberitahu kita secara langsung.
  2. Perhatikan posisi mobil kita, apakah sudah cukup masuk ke dalam halaman parkir atau masih ada bagian mobil yang masih menjorok ke jalan dan berpotensi terserempet oleh kendaraan lain. Bila perlu tanyakan kepada tukang parkir atau pengelola parkir untuk tempat parkir yang aman.
  3. Perhatikan lokasi di sekitar mobil anda, apakah banyak mobil-mobil besar, seperti bus atau truk, yang berlalu-lalang. Seperti kita tahu semakin besar mobil maka semakin besar blind spot-nya. Ternyata di sebelah warung tempat saya makan ada kantor agen sebuah bis jurusan luar kota.
Semoga tips tersebut bisa membantu anda, untuk mendapatkan parkir yang aman dan terhindar dari serempetan terhadap mobil anda, terlebih lagi kalau mobil tersebut masih baru. Walaupun ada asuransi tetap saja anda membutuhkan biaya dan waktu untuk memperbaiki semua kerusakan.

Parkir Sulit Capai Target

Parkir Sulit Capai Target, DPRD DKI Penasaran

Sabtu, 27 November 2010 - 2:22 WIB
| More
Parkir Sulit Capai Target, DPRD DKI Penasaran JAKARTA (Pos Kota) – Kesemrawutan manajemen perparkiran menjadi sorotan kalangan DPRD DKI. Di antaranya dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah area parkir yang ada di Jakarta.
Kegiatan tersebut dilakukan di kawasan Jalan Sabang/Jl H Agus Salim dan Jatinegara. Menurut Ketua Komisi C DPRD DKI, Ridho Kamaludin, dalam masalah perparkiran ini pihaknya menyoroti masalah pajak retribusi dari sektor tersebut yang setiap tahunnya tidak pernah mencapai target. “Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI melalui retribusi parkir diperkirakan potensinya mencapai Rp 180 miliar. Tapi kenyataan kenapa selalu sulit mencapai target. Ini yang buat kami penasaran,” cetus Ridho, Jumat (26/11).
Dalam sidak itu, Ridho juga didampingi sejumlah pimpinan komisi C, yakni Wakil Ketua Komisi C Cinta Mega, Sekretaris Komisi C Santoso, dan Anggota Komisi C Achmat Ismail Rawi, sidak ini juga membuktikan pelaksanaan aturan mengenai retribusi dan pajak parkir di Jakarta berjalan dengan baik, atau masih memerlukan perbaikan.
“Sebagai kota metropolitan yang juga ibukota negara, Jakarta dihadapkan pada berbagai masalah yang lazim dihadapi kota-kota besar. Di antaranya terkait dengan masalah lalu lintas dan pelayanan parkir,” ujar dia.
Untuk mengatasi persoalan ini, diperlukan perbaikan sistem. Diharapkan juga subsidi yang selama ini diberikan APBD untuk penyelenggaraan parkir bisa berangsur-angsur berkurang.
Sementara itu anggota Komisi C lainnya, Cinta Mega, tidak menampik jika dengan sistem yang diterapkan selama ini memang sangat sulit dilakukan pengawasan. Terutama yang berada di tepi jalan (on street). Tidak hanya itu dikatakan politisi PDI Perjuangan ini, pihaknya berharap adanya perbaikan sarana dan fasilitas area parkir dalam gedung (off street). “Hal ini perlu dilakukan untuki merangsang potensi parkir yang ada,” cetus Cinta.
Sementara Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, Iwan Setiawandi,  mengatakan potensi pajak dari sektor parkir hingga kini masih potensi untuk menyumbang ke PAD. Karena itu, keberadaan parkir off street harus bisa dioptimalkan dalam pembayaran pajak. Tentunya dengan mengedepankan proses pengawasan oleh instansi terkait.
“Pertumbuhan kendaraan di ibukota cukup signifikan. Berbarengan dengan kondisi tersebut, areal parkir off street tentunya akan mendapatkan dampak yang signifikan. Karena itu diharapkan seluruh instansi terkait yang bisa mengawasi penyelenggaraan parkir bisa menjalankan fungsi masing-masing secara maksimal,” kata Iwan.
Dari catatan yag diperoleh, pada triwulan I/2010, pendapatan dari sektor parkir mencapai Rp 25,75 miliar. Sedangkan pada penerimaan triwulan II/2010, pajak parkir mencapai Rp 29,92 miliar. Kondisi pendapatan tersebut, kata Iwan, bisa lebih ditingkatkan pada tahun anggaran selanjutnya.
“Pengawasan merupakan kunci dari upaya peningkatan PAD dari retribusi dan pajak parkir,” tukasnya. (guruh/s